Fakta-fakta Si Agresif Ikan Aligator

Fakta-fakta Si Agresif Ikan Aligator

Media sosial kini sedang ramai membahas soal ikan aligator, jenis ikan yang tergolong berbahaya. Lantas apa sebenarnya ikan aligator itu? Menurut wikipedia, nama ilmiah Atractosteus spatula adalah ikan euryhaline bersirip sinar yang berhubungan dengan bowfin di infraclass Holostei

Fakta ikan yang satu ini adalah spesies terbesar dalam keluarga gar, dan di antara ikan air tawar terbesar di Amerika Utara. Catatan fosil melacak keberadaan kelompoknya kembali ke Kapur Awal lebih dari 100 juta tahun yang lalu.

Ikan aligator sering disebut sebagai “ikan primitif”, atau “fosil hidup” karena mereka telah mempertahankan beberapa karakteristik morfologi nenek moyang mereka yang paling awal, seperti usus katup spiral, yang juga umum untuk sistem pencernaan hiu, dan kemampuan untuk menghirup udara dan air.

Nama umum mereka berasal dari kemiripan mereka dengan buaya Amerika, terutama moncongnya yang lebar dan gigi yang panjang dan tajam. Bukti anekdotal menunjukkan bahwa gar buaya dapat tumbuh hingga 10 kaki (3,0 m) panjangnya.

Tidak seperti spesies ikan lainnya, rahang atas ikan aligator memiliki dua baris gigi besar dan tajam yang digunakan untuk menusuk dan menahan mangsa. Ikan aligator menguntit, menyerang predator, terutama piscivores, tetapi mereka juga menyergap dan memakan unggas air dan mamalia kecil yang mereka temukan mengambang di permukaan air.

Fakta nya populasi ikan aligator telah punah sebagai akibat dari perusakan habitat, pemusnahan tanpa pandang bulu, dan panen yang tidak dibatasi. Populasi sekarang terutama terletak di bagian selatan Amerika Serikat yang membentang ke Meksiko. Mereka dianggap euryhaline karena mereka dapat beradaptasi dengan berbagai salinitas mulai dari danau air tawar dan rawa-rawa sampai rawa-rawa payau, muara, dan teluk di sepanjang Teluk Meksiko.

Baca juga : Cara Membuat Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar

Aligator dilarang di Indonesia

Fakta ikan ini dilarang di Indonesia karena dinilai akan membahayakan ekosistem. Ikan aligator disebut sebagai jenis ikan berbahaya karena dapat memangsa ikan-ikan lain.

“Pertumbuhan ikan yang relatif cepat dan sifatnya yang karnivora justru membahayakan satwa-satwa endemik terlebih saat ikan semakin besar biasanya pemelihara cenderung lepas tangan dan main lepas liar sembarangan,” ujar Koordinator Protection of Forest and Fauna (ProFauna) Indonesia Jawa Barat Nadya Andriani seperti dikutip dari laman resmi KKP , 6 Januari 2020.

Di Indonesia, pelarangan pemeliharaan ikan aligator diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 yang diubah menjadi Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 tahun 2014. Aturan itu menyebutkan, ikan aligator tak boleh dipelihara, diperdagangkan, maupun dilepasliarkan di wilayah Indonesia.

Ikan aligator menjadi perbincangan setelah media sosial ramai dengan unggahan Ustaz Yusuf Mansur pada Kamis (24/7/2020) yang mengunggah foto seseorang memegang ikan aligator.

Menurut narasi yang dituliskan pada unggahan itu, Yusuf Mansur menuliskan bahwa ikan aligator itu milik santrinya. Unggahan ini kemudian mendapatkan respons.

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan menyatakan bahwa pemilik ikan predator dapat dikenakan sanksi pidana penjara dan denda.

Fakta nya yaitu terkena sanksi bagi mereka yang memelihara ikan aligator adalah hukuman pidana penjara 6 tahun dan denda Rp 1,5 miliar. Adapun jika melepasliarkan ikan ini ke perairan umum, ancaman hukumannya adalah pidana penjara 10 tahun dan denda sebanyak Rp 2 miliar.

Sementara, ikan-ikan muda aligator dimangsa oleh spesies lain. Karena ikan aligator ini dilarang untuk dipelihara, maka jika diketahui ada yang memeliharanya, masyarakat diimbau untuk menyerahkannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).

Mengutip dari website resmi KKP, masyarakat diimbau untuk tidak melepas liar ikan aligator sembarangan karena bukan satwa asli Indonesia dan bersifat invasif serta berpotensi merusak ekosistem asli dan memangsa satwa-satwa endemik

Telur ikan aligator beracun

Fakta telur ikan aligator diketahui beracun bagi manusia jika tertelan. Toksisitas telur ikan aligator berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator seperti krustasea. Ikan aligator adalah hewan karnovora. Dia memangsa ikan, kepiting, kura-kura, unggas, hingga mamalia kecil lain.

Memiliki 7 spesies aligator

Ikan ini merupakan spesies ikan terbesar di Amerika Utara yang hidup di air tawar. Aligator diperkirakan muncul pertama kali pada 157 juta tahun lalu dan mendiami banyak bagian dunia. Namun, saat ini aligator hanya hidup di Amerika Utara dan Tengah.

Melansir jurnal biologi LIPI, ada tujuh spesien ikan yang satu ini di dunia. Di Indonesia dikenal dengan nama ikan alligator atau alligator gar, yang sebetulnya merupakan nama populer dari satu jenis ikan gar.

Tujuh spesien ikan gar di dunia, yakni Atractosteus spatula; Lepisosteus osseus; L. oculatus; L. platostomus; L. platyrhinchus; A. tropicus; dan A. tristoechus.

Aligator berbentuk torpedo, biasanya cokelat atau zaitun, memudar ke permukaan ventral abu-abu atau kuning yang lebih terang. Sisiknya tidak seperti sisik ikan lain; sebaliknya, mereka adalah sisik ganoid, yang seperti sisik tulang, sisik berbentuk romboid, sering dengan tepi bergerigi, dan ditutupi oleh zat seperti enamel.

Aligator tahan tak makan selama beberapa hari

Fakta-fakta ikan aligator ikan di suatu tempat tersedia banyak makanan, ikan aligator cenderung akan makan sebanyak-banyaknya.

Fakta selanjutnya Ikan aligator memiliki kepala seperti buaya yang lebar dengan gigi tajam. Melansir National Geographic, ikan ini bisa memiliki panjang hingga 10 kaki dan laporan sejarah menunjukkan berat ikan ini bisa mencapai 350 pound.